Proyek Pipanisasi di Nagori Mariah Dolok Mangkrak, Diduga Dana ADD Diselewengkan
Simalungun, Bedeberita.id | Ratusan warga Nagori Mariah Dolok, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun menyampaikan mosi tak percaya terhadap Pangulu setempat.
Mereka menyebut proyek penggunaan dana desa banyak yang tidak bermutu serta tidak tepat sasaran.
Salahsatunya, penggunaan anggaran di tahun 2018, yakni pipanisasi pengairan pertanian yang hingga kini tak dapat digunakan, alias mangkrak.
Menurut informasi, proyek tersebut dianggarkan di semester I [ Maret] 2018 sebesar Rp300 juta. Namun, pengerjaannya samasekali tak membuahkan hasil sebagaimana peruntukannya.
Selanjutnya di tahun 2020, pengerjaan proyek kembali dilanjutkan dengan suntikan Anggaran Dana Desa [ADD] sebesar Rp180 juta. Namun, lagi lagi proyek pipanisasi tak jua berfungsi.
" Jadi total anggaran yang digunakan sudah Rp480 juta, tapi kami melihat pipa penyaluran air samasekali tak bisa mengairi sawah kami," ujar Saragih, warga setempat, Rabu [25/10/2023].
Saragih menyampaikan, jika proyek pengairan tersebut hingga tahun 2023 ini belum juga selesai. Bahkan di tahun 2021 lalu proyek telah dihentikan, atau tidak dikerjakan lagi.
" Atas hal ini, kami sangat dirugikan. Dan, kuat dugaan bahwa pangulu telah terindikasi praktik KKN penggunaan ADD," sebut warga lainnya, Sinaga.
Atas dugaan penyelewengan tersebut, kata Sinaga, ratusan warga Nagori Mariah Dolok telah menorehkan ketidakpercayaan diatas secarik kertas yang dibubuhkan tandatangan untuk segera dilanjutkan ke Aparatur Penegak Hukum [ APH] serta tembusan ke instansi terkait.
" Kami akan laporkan yang bersangkutan ke Kejaksaan serta Polres Simalungun," kata Sinaga.
Sementara, Pangulu Nagori Mariah Dolok, Mardelison Sipayung mengaku jika proyek pipanisasi bukanlah mangkrak atau tidak berfungsi.
Ia menyebut pelaksanaan masih dilakukan dan direncanakan rampung di tahun 2023 ini.
" Masih berjalan, meskipun belum dapat mengairi persawahan warga, " jawab Sipayung lewat panggilan telpon, Kamis [26/10/2023].
Kala dipertanyakan, proyek penggunaan anggaran di tahun 2018 serta lanjutan suntikan dana tahun 2020 hingga mencapai Rp480 juta tak kunjung rampung, Mardelison mengaku jika di tahun tersebut dikarenakan adanya bencana, yakni Covid 19.
" Saat itu bencana, dan dihentikan. Dan, kini lagi dikerjakan serta telah rampung setengah dari perencanaan," ujar Sipayung.
Namun, saat dipertanyakan penghentian pengerjaan apakah bersamaan dengan penghentian penggunaan anggaran, Pangulu Nagori Mariah Dolok, belum memberi tanggapan.