Simalungun, Bedeberita.id | Lembaga Pemasyarakatan [Lapas] Kelas IIA Pematangsiantar diduga memberikan layanan istimewa berupa kamar 'khusus' bagi para mapi dalam mengelola bisnis haramnya.

Diketahui, sel yang disediakan pihak lapas berada di bangunan lantai dua dengan nama kamar Enggang. Dimana, kamar yang dinamai enggang tersebut terdiri dari 24 unit dan sepertinya dikhususkan bagi para napi 'istimewa'.

Informasi yang diperoleh dari sumber menyebut, kamar tersebut tidak sembarang warga binaan yang dapat masuk maupun mendekat. Sebab, bangunan sel enggang setiap harinya dijaga ketat 4 petugas lapas silih berganti.

"Oknum pegawai inisial Jk dan Rb aplousan setiap 7 jam menjaga bilik itu," ujar sumber tersebut, yang juga warga binaan lapas, Selasa, [15/10/2024].

Dikatakan sumber tersebut, adapun yang dikawal para oknum itu yakni M Hakim yang merupakan bandar sabu di lapas Siantar jalan Asahan Kilometer VI. Hakim yang juga pemegang bendera [istilah lapas] memiliki 4 orang kaki tangan untuk melanggengkan bisnis sabu dari lingkungan lapas.

"Keempat kaki tangannya itu berada di bangunan dua lantai, yakni; Firmansyah, Domo, Bgol, dan Turek," ujar sumber tersebut, yang telah menjalani hukuman 2 tahun lebih.

Dikatakan,  keempat jaringan tersebut selain mengedar terhadap para napi juga menyuplai sabu ke kamar para penipu dengan menggunakan handphone dari dalam lapas [Parengkol].

Sebelum melakukan aksi penipuan, kata sumber itu, para parengkol terlebih dulu mengkonsumsi sabu yang telah disiapkan keempat jaringan M Hakim.

"Minimal 10 gram tiap kamar di suplai bagi para penipu di lantai dua tersebut," kata dia, jumlah napi peliharaan di kamar enggang berkisar 350 orang.

Nantinya, sambung sumber tadi, para napi penipu dan juga bandar narkoba tersebut memberikan upeti terhadap oknum dan juga pihak lapas.

"Jadi, tampilan atau rilis yang kerap diberikan lapas tentang deteksi dini ataupun pemeriksaan bilik merupakan modus atau retorika semata," ungkapnya.

Menanggapi kamar istimewa tersebut, Pegiat anti penyalagunaan narkoba meminta Kalapas Siantar yang baru agar benar benar menseterilkan hunian warga binaan bebas dari bahaya narkoba.

"Kami berharap, pihak lapas tidak menernakkan para warga binaan jadi ladang subur bagi pundi pundi rupiah mereka," sebut Hiras Sianturi.

Sementara, Kalapas Sukarno Ali belum memberi tanggapan secara rinci kala dikonfirmasi. Seperti umumnya, Ali hanya menghaturkan terima kasih atas informasi yang diberi.

"Kami akan melakukan pengecekan dan investigasi atas informasi yang telah diberi," jawab Ali  

 

Penulis: Ril
Penyunting: Ibran