Simalungun, Bedeberita.id | Warga Dusun Pendowo Limo, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun menolak klaim PT Perkebunan Nusantara [PTPN] IV Unit Balimbingan terkait tanah perkampungan di Nagori Bahksiat yang akan diratakan oleh pihak perkebunan.

Penolakan tersebut disampaikan lewat brosur dan spanduk yang bertuliskan permohonan agar lahan serta permukiman mereka tidak di buldozer, dan ditujukan terhadap Presiden RI, Menteri BUMN, Bupati, serta Ketua DPRD Simalungun.

Ditengah membentangkan spanduk, para warga melontarkan kata untuk tidak meratakan permukiman mereka dengan alat berat. 

Untuk itu, mereka memohon kepada pemangku kebijakan untuk menghentikan tindakan PTPN IV yang akan melakukan penggusuran terhadap perkampungan yang telah mereka tempati sejak tahun 1943.

" Kami berharap kiranya pihak perkebunan mengurungkan niatnya yang hendak melakukan penggusuran serta mem-buldozer permukiman ini," ucap Lastri, terisak, Kamis [15/12/2022].

Apalagi, sambung Lastri, permukiman lahan seluas 79 hektar yang mereka diami merupakan temurun dari leluhur, dan telah berlangsung semenjak tahun 1943.

Lastri dan juga warga lain, tak bisa membayangkan jikalau pihak perkebunan bersikukuh melakukan pembongkaran. Hal ini, mengingat kelangsungan hidup serta kelanjutan terhadap sekolah anak-anak mereka.

"Untuk itu, tolonglah kami pak Jokowi dan juga Mentreri. Semua ini untuk kelanjutan hidup anak kami," ucap lastri, tersedu.

Raut sedih juga tampak di wajah Karsim. Wanita lansia ini, menangis sesugukan menyampaikan isi hati. Ia mengaku, tak mengetahui kemana lagi akan tinggal jikalau pihak perkebunan melakukan tindakan yang dia sebut, keji.

Karsim menyebut, tanah seluas 79 hektar di Nagori Bahksiat tidak ada hubungan, dan juga bukan termasuk tanah HGU PTPN IV.

"Saya ngga tahu kemana lagi akan tinggal. Rumah dan tanah ini sudah saya tempati puluhan tahun, dan akan diambil PTPN IV. Tolong kami rakyat pinggir ini, pak," ungkapnya lirih.

Sementara, Kepala Dusun setempat, Hermawati menghimbau PTPN IV unit Balimbingan tidak melakukan tindakan yang merugikan warganya.

Sebab, dengan adanya wacana penggusuran yang akan dilakukan, sangat berdampak terhadap perekonomian dan juga kelanjutan pendidikan anak-anak warga Dusun Pendowo Limo.

"Sebagai pemerintah setempat, saya miris melihat warga menangis histeris, mengingat lahan dan rumah mereka yang akan diambil paksa oleh perkebunan," ujar Gamot, Hermawati.

Terkait wacana penggusuran yang akan dilakukan tersebut, pihak PTPN IV unit Balimbingan belum memberikan tanggapan.

Penulis: Ray Bela
Penyunting: Ibran